Pelita ku redup...
hati ku kalut...
Ku coba mencari...
Ku raba dinding nurani
Tak ku temukan lilin penerang hati
Aku tersandung...
Dalam seretan langkah kegelapan.
Cahaya remang pelita ku...
Tak lagi mampu terangi jalan penuh batu
Tersungkur dalam pelukkan kegalauan
Raut malam sinis menatap ku
Suara fajar menjerit mengusir ku
Aku membeku..
Terdiam tanpa laku
Dalam himpitan kegelisahaan
Pelita ku padam...
Kegelapan selimuti tubuh
Suara jangkrik semakin merdu...
dendangkan suara malam yang bisu
Aku bagai terbang dalam kebutaan
Pelita ku terjatuh...
Perlahan...suara jangkrik berganti...
...Erangan pilu terlantun penuh haru...
Air mata genangi lantai bilik berdinding kayu
Perlahan...
Pandangan tertuju pada tubuh bisu
Tubuh membeku...
...Jasad ku...
Pelita ku hancur...
Aku pergi tanpa pelita...
Aku pergi tanpa meninggalkan pelita...
Aku pergi dalam sesal...
Aku kegelapan...
Mereka pun kegelapan...
Hanya sesal...
hati ku kalut...
Ku coba mencari...
Ku raba dinding nurani
Tak ku temukan lilin penerang hati
Aku tersandung...
Dalam seretan langkah kegelapan.
Cahaya remang pelita ku...
Tak lagi mampu terangi jalan penuh batu
Tersungkur dalam pelukkan kegalauan
Raut malam sinis menatap ku
Suara fajar menjerit mengusir ku
Aku membeku..
Terdiam tanpa laku
Dalam himpitan kegelisahaan
Pelita ku padam...
Kegelapan selimuti tubuh
Suara jangkrik semakin merdu...
dendangkan suara malam yang bisu
Aku bagai terbang dalam kebutaan
Pelita ku terjatuh...
Perlahan...suara jangkrik berganti...
...Erangan pilu terlantun penuh haru...
Air mata genangi lantai bilik berdinding kayu
Perlahan...
Pandangan tertuju pada tubuh bisu
Tubuh membeku...
...Jasad ku...
Pelita ku hancur...
Aku pergi tanpa pelita...
Aku pergi tanpa meninggalkan pelita...
Aku pergi dalam sesal...
Aku kegelapan...
Mereka pun kegelapan...
Hanya sesal...
0 komentar:
Posting Komentar