Mendung itu kembali mengibas.
Hingga mentari tak lagi sehangat dulu.
Embun pagi tak lagi sejuk.
Dan senja tak lagi mempesona.
Perlahan...
Airmata berderai membasahi bumi.
Saat ku lihat nafas mu yang terhela.
Isak tangis pun bergema di seluruh penjuru dunia.
Saat ku sentuh tubuh kaku dingin mu.
Raga gemetar, dan kaki tak mampu lagi berpijak.
Saat ku tau...
Engkau telah pergi menghadap yang Khalid...
O... Tuhan ku...
Ku tak mampu menahan semua ini.
Aku kegelapan...
Galau...
Resah...
Gelisah...
Ya Rabb...
Ku mohonkan pada-Mu.
Terimalah dia disisi-Mu.
Terimalah seluruh amal dan ibadahnya.
Tempatkanlah ia ke tempat sebaik-baik tempat-Mu.
Dan jadikanlah ia, masuk dalam golongan orang-orang yang Engkau ridhoi.
Ku mohon pada-Mu ya Rabb...
Terimalah do'a-do'a ku ini.
Amin.
Hingga mentari tak lagi sehangat dulu.
Embun pagi tak lagi sejuk.
Dan senja tak lagi mempesona.
Perlahan...
Airmata berderai membasahi bumi.
Saat ku lihat nafas mu yang terhela.
Isak tangis pun bergema di seluruh penjuru dunia.
Saat ku sentuh tubuh kaku dingin mu.
Raga gemetar, dan kaki tak mampu lagi berpijak.
Saat ku tau...
Engkau telah pergi menghadap yang Khalid...
O... Tuhan ku...
Ku tak mampu menahan semua ini.
Aku kegelapan...
Galau...
Resah...
Gelisah...
Ya Rabb...
Ku mohonkan pada-Mu.
Terimalah dia disisi-Mu.
Terimalah seluruh amal dan ibadahnya.
Tempatkanlah ia ke tempat sebaik-baik tempat-Mu.
Dan jadikanlah ia, masuk dalam golongan orang-orang yang Engkau ridhoi.
Ku mohon pada-Mu ya Rabb...
Terimalah do'a-do'a ku ini.
Amin.
0 komentar:
Posting Komentar