English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 10 Januari 2011

Dermaga Sepi

|
Bagai burung terlepas sayapnya
Aku terhempas...
Keindahan di depan,
Hanya teraih dalam pandangan

Langkah ku bagaikan kapas
Dalam pusaran angin yang kecil
Keinginan ku hanyut bersama derasnya sungai
Aku tak sanggup mengejar
Terhempas, dan cuma menggapai-gapai

Sahabat hilang satu persatu dari pandangan
Arungi kehidupan dengan bahtera impian
Handai tolan beranjak perlahan
Tujuh dermaga menanti bahtera impian

Sementara...
Aku terhempas !
Berjalan sendiri !
Diatas jalan yang tak pernah ada

Kadang burung yang patah sayap tak putus asa
Ia bermimpi terbang bersama awan
Ia ingin bermain di atas dahan
Dan...bernyanyi...

Seperti aku...
Yang selalu mendambakan kasih seorang wanita
Yang selalu haus akan ketulusan hati wanita
Bercanda...tertawa...bahagia...

Meski ku sadari...
Kaki ku selalu melangkah
Di hati para wanita yang terluka

Mungkin...
Aku penuh dosa !

Mungkin...
Aku penuh sumpah serapah !

Mungkin...
Mentari pun jijik menyinari ku !

Tapi...
Aku cuma manusia biasa
Aku hanya laki-laki yang senang mengembara
Dan aku pun tlah menyadari
Kaki ku penuh dengan noda
Jejak ku hanya meninggalkan luka

Dan kini...
Ku ingin saatnya tiba
Saat mentari bersinar dengan ramah
Saat rembulan tersenyum menatap ku
Saat seorang wanita...
...Berjalan dengan senyuman kearah ku...
Sat seorang wanita...
...Menyerahkan hatinya, dengan tulus dan penuh kasih...

Sehingga...
...kami bergandengan...
Arungi samudera diatas bahtera bahagia
Ikuti angin kemana berhembus
Ikuti mentari bersama sejuk harapan
Ikuti rembulan dalam rengkuh kebahagiaan
Dan sauh tiada turun
Sehingga kami terpisah

Tapi...
...Aku terhempas !...

Karena bahtera ku...
...Cuma keinginan dalam impian...

CoReTaN-CoReTaN DiNdiNG YaNg LaiN



JaNGaN LuPa BaCa YaNG LaiN | DaN TiNGGaLKaN CoReTaN SoBaT | Support by AcHoN'x

0 komentar:

Posting Komentar

KoMuNiTaS Q

Copyright © 2011 SeenTHiNGS

Template N2y Shadow By Nano Yulianto